Jumat, 16 Januari 2009

jenis kelelawar

Kelelawar memiliki peranan yang penting dalam ekosistem, antara lain sebagai pengontrol serangga hama, penyerbuk bunga dan penyebar bijian serta penghasil guano yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk. Hewan ini bersifat nokturnal sehingga kelelawar memerlukan tempat bertengger (roosting area) ketika siang hari. Gua-gua di kawasan karst gunung sewu merupakan tempat yang cocok bagi roosting area kelelawar sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui jenis-jenis kelelawar yang menghuni gua-gua di kawasan tersebut. Penelitian ini dapat menambah data keanekaragaman jenis kelelawar penghuni gua kawasan tersebut dan karakteristik roosting area dalam gua.


Dari hasil penelitian menunjukkan adanya 4 spesies kelelawar dari Subordo Microchiroptera yang diketemukan di ketiga gua tersebut. Gua Wuni hanya diketemukan Rhinolophus pusillus, gua Bungkem dijumpai spesies Rhinolophus pusillus, Rhinolophus affinis dan Hipposideros galeritus. Sedangkan di gua Song Suren dijumpai Miniopterus magnater, Rhinolophus pusillus dan Rhinolophus affinis. Hasil ini menunjukkan bahwa keanekaragaman jenis kelelawar penghuni gua di kawasan ini sedikit dan di tiap gua dihuni oleh beberapa spesies yang sama dan ada yang berbeda. Roosting area dalam gua cenderung digunakan oleh kelelawar yang punya kemampuan ekolokasi. Keanekaragaman kelelawar tertinggi berada di gua horizontal karena bentukan gua ini menyediakan area roosting yang lebih banyak daripada gua vertikal. Tiap spesies kelelawar memiliki area spesifik dalam gua sebagai tempat roosting. Genus Hipposideros dan Rhinolophus cenderung berada di atap gua yang tinggi dan datar dengan sedikit ornamen pada zona gelap serta dalam koloni. Sedangkan genus Miniopterus berada di zona tengah dan gelap pada atap gua dengan tinggi yang hampir sama dengan kedua genus tadi. Keberadaan kelelawar dipengaruhi kondisi gua dan ada tidaknya aktivitas di dalam gua yang dapat mengganggu keberadaan kelelawar

Tidak ada komentar: